Jakarta - Tidak selamanya kebiasaan buruk berakibat negatif. Ternyata hal-hal tersebut bisa membuat Anda jauh lebih bahagia. Kebiasaan buruk seperti apakah yang dimaksud?
Dibalik kebiasaan buruk yang sering Anda lakukan, ternyata ada manfaat yang tidak disangka. Berikut beberapa kebiasaan yang dicap buruk tetapi bermanfaat bila dilakukan sesuai porsinya.
Mengonsumsi red wine
Menurut peneliti dari University of Missouri, Dr. Berit Brogaard, meminum red wine sewajarnya terbukti dapat menurunkan risiko serangan jantung. Manfaat lainnya, red wine juga dikatakan dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan mencegah pembekuan darah serta pembuluh darah yang disebabkan oleh kolesterol jahat (LDL). Meminum wine secara wajar bisa diartikan satu gelas sehari bagi wanita dan 2 gelas untuk pria.
Ngemil Coklat
Beberapa hasil penelitian di German Institute of Human Nutrition mengatakan bahwa mengonsumsi satu kotak coklat per hari (sekitar 0.21 ons) berdampak pada penurunan tekanan darah tinggi, serangan jantung dan stroke hingga 39 persen.
Hal ini berbanding dengan mereka yang hanya mengonsumsi coklat sekitar 0.05 ons perhari. Coklat yang paling baik dikonsumsi adalah jenis dark chocolate atau coklat hitam karena banyak mengandung flavonoid (anti oksidan yang melindungi Anda dari bahaya penyakit jantung).
Bergosip
Tahukah anda bahwa bergosip akan membuat Anda jauh merasa bahagia dan lebih sehat? Menurut tim ilmuwan dari University of Michigan, perempuan yang menikmati obrolan dengan temannya dapat terhindar dari stress dan rasa cemas berlebih. Bergosip juga mampu meningkatkan hormon progesterone yang dihasilkan tubuh, yang berperan penting bagi seseorang dalam melakukan interaksi sosial.
Stress
Stress berlebihan memang dapat berakibat buruk, seperti berisiko menyebabkan penyakit diabetes dan jantung. Namun bila Anda mampu mengontrol stress dengan baik, malah akan berdampak positif. Peneliti dari Ohio State University menemukan bahwa serangan singkat stress dapat meningkatkan sistem imun dengan merangsang sel darah putih. Dengan begitu stress dapat melindungi tubuh saat terjadi infeksi.
0 comments:
Post a Comment